Teknik
Budidaya Tanaman Singkong
Singkong
merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang kerap kita jumpai di daerah
pertanian. Tanaman singkong merupakan bahan dasar pembuat tepung, dan juga
banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan bagi beberpa kalangan masyarakat
seperti tiwul, singkong rebus, tape singkong, gatot, getuk, dan masih banyak
lagi. Tanaman singkong mungkin tidak memiliki harga yang tinggi seperti tanaman
pertanian lainnya seperti jagung namun bagi
sebagian petani, tanaman singkong masih menjadi pilihan untuk dibudidayakan
karena biaya perwatan yang cukup murah dibanding tanaman lainnya.
1).
Pembibitan Singkong
Sebelum
melakukan budidaya tanaman singkong, perlu dilakukan pemilihan bibit yang
berkualitas. Bibit singkong yang akan dikembangbiakan dipilih berasal dari
tanaman induk yang mempunyai karakteristik; produksi tinggi, kadar tepung
tinggi, umur panen 7 - 9 bulan, tahan terhadap hama dan penyakit, warna putih,
kadar sianida-nya rendah. Bibit dengan kualitas baik akan menghasilkan produksi
yang tinggi dan kualitas singkong yang tinggi pula.
Pengembangbiakan
tanaman singkong dapat dilakukan dengan cara stek. Batang tanaman singkong yang
akan digunakan untuk stek dipilih berdasarkan umur kurang lebih 7-12
bulan, diameter 2,5-3cm, telah berkayu, lurus dan masih segar, panjang stek
20-25 cm, bagian pangkal diruncingi agar memudahkan penanaman,kulit stek tidak
terkelupas terutama pada bakal tunas.
2).
Pengolahan Lahan
Sebelum
melakukan penanaman bibit singkong, maka perlu dilakukan pengolahan tanah
terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi
berkembang dengan baik. Gulma dan sisa-sisa tanaman harus dibakar. Waktu
mengerjakan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau
berair, agar struktur tanah tidak rusak. Pengolahan tanah dibajak atau di
cangkul 1-2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, diratakan langsung ditanami atau
di buat bedengan-bedengan atau guludan dan juga dibuat saluran drainase,
kemudian baru dapat ditanam.
3).
Penanaman
Penanaman
bibit singkong dapat dilakukan setelah bibit/stek dan tanah disiapkan. Waktu
yang baik untuk penanaman adalah permulaan musim hujan. Hal ini disebabkan
singkong memerlukan air terutama pada pertumbuhan vegetatif yaitu umur 4-5
bulan, setelah itu kebutuhan akan air relatif lebih sedikit. Jarak tanam
secara monokultur antara lain: 100 cm x 100 cm ; 100 cm x 60 cm. Cara
menanam singkong sebaiknya stek tegak lurus atau minimal membentuk sudut 60
derajat dengan tanah dan kedalaman stek 10 - 15 cm.
4).
Pemupukan
Untuk
mencapai hasil yang tinggi perlu dilakukan pemupukan bisa dengan menggunakan
pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau ) dan pupuk an-organik
(Urea, TSP, KCL). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan
tanah. Tujuan utama pemberian pupuk adalah untuk memperbaiki struktur tanah.
Pupuk an-organik diberikan tergantung komposisi tanah. Pada umumnya dosis pupuk
anjuran untuk tanaman singkong adalah:
- Urea :
60 - 120 kg hl/ ha
- TSP : 30
kg P205/ ha
- KCL : 50
kg K20/ ha
Cara
pemberian pupuk adalah Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea, KCL., dan seluruh
dosis P (TSP) diberikan pada saat tanam, pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis
Urea dan KCL diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan.
5).
Pemeliharaan
Pemeliharaan
tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan
memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan singkong meliputi Penyiangan dan
Pembumbunan
Penyiangan
dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu).
Penyiangan kedua dilakukan pada saat singkong berumur 2-3 bulan sekaligus
dengan melakukan pembumbunan. Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur
tanah sehingga singkong dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman
supaya tidak rebah.
6).
Penanggulangan Hama Dan Penyakit Tanaman Singkong
Hama
pada tanaman singkong antara lain; tungau daun merah dan kumbang, sedangkan
penyakit yang sering menyerang tanaman singkong adalah layu bakteri dan bercak
daun. Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman singkong
adalah; sanitasi lahan setelah panen (sisa tanaman dibakar ), bibit yang
digunakan sehat dari varietas tahan penyakit, pengolahan tanah secara sempurna,
pergantian tanaman dengan palawija/tanaman lainnya. Cara-cara tersebut dapat
secara efektif mengurangi serangan hama penyakit.
PENGOLAHAN SINGKONG
Pengolahan adalah sebuah proses mengusahakan atau
mengerjakan sesuatu (barang dsb) supaya menjadi lebih sempurna.
Contoh hasil pengolahan singkong
- Misro
- MisroMisro memiliki bahan pembungkus yang sama dengan Combro.Cara membuatnya juga sama. Hanya isinya saja yang berbeda. Jika Combro memakai oncom sebagai bahan isian, Misro cukup menggunakan gula merah yang diiris tipis sebagai isian. Bila Anda menyukai rasa yang manis, Anda bisa mengganti 50 gram gula merah dengan 50 gram gula pasir
- Singkong keju
BAHAN:
* 1 kg singkong
* minyak goreng
* bubuk perasa buat french fries
* susu kental manis
* keju cheddar
* 2 sdt garam
* 1 lt air
* 1 kg singkong
* minyak goreng
* bubuk perasa buat french fries
* susu kental manis
* keju cheddar
* 2 sdt garam
* 1 lt air
CARA
MEMBUAT:
1. Kupas singkong, potong-potong
melintang, cuci, tiriskan.
2. Larutkan
garam dengan air dalam sebuah wadah cekung.
3. Goreng singkong hingga matang tapi
masih pucat, angkat, langsung masukkan ke larutan air garam, biarkan 5 menit.
4. Bila singkong sudah mekar, angkat
dari air garam, goreng kembali hingga kekuningan.
5. Selagi masih hangat, taburi susu
kental manis, bubuk perasa french fries, dan parutan keju cheddar.
6. Sajikan.
TIPS
& TRIK:
Saat menggoreng singkong, gunakan
api besar dan minyak harus banyak. Gunakan teknik deep frying, jadi singkong
tidak perlu dibolak-balik, khususnya saat penggorengan kedua, daripada hancur.
Cara
membuat:
1. Kukus singkong dalam dandang yang
telah dipanaskan hingga matang, angkat.
2. Keluarkan dari dandang, haluskan,
campurkan gula pasir dan garam, aduk rata.
3. Taruh di loyang yang dialas daun
pisang, tipiskan hingga 1 1/2 cm, dinginkan, potong (2 x 2) cm.
4. Campur kelapa muda dengan garam
hingga rata, tambahkan daum pandan, kukus hingga matang.
5. Sajikan gethuk singkong dengan
kelapa muda dan gula pasir.
k
- Keripik singkong balado
Siapa yang tidak suka camilan
yang satu ini. Keripik Singkong merupakan camilan yang sudah pasti
banyak dinikmati di dalam maupun luar negri. Keripik singkong bisa diolah
menjadi berbagai rasa yang menggugah selera, salah satunya adalah Keripik
Singkong Balado. Rasa pedasnya kadang membuat kita jadi ketagihan.
Resep Bahan Keripik Singkong Balado
:
- 500 gram singkong, diiris tipis
- 1 sendok teh air kapur sirih
- 1 sendok teh garam
- 750 ml air
Resep Bahan Balado Keripik Singkong
Balado :
- 5 butir bawang merah, ditumbuk
kasar
- 5 buah cabai merah besar,
ditumbuk kasar
- 5 buah cabai merah keriting,
ditumbuk kasar
- 2 lembar daun salam
- 1 sendok teh garam
- 50 gram gula pasir
- 1 sendok makan air asam jawa
(dari 1/2 sendok teh asam jawa dan 2 sendok makan air, dilarutkan)
- 3 sendok makan minyak untuk
menumis
- minyak untuk menggoreng
Cara Membuat Keripik Singkong Balado
:
- Rendam singkong dalam larutan
air kapur sirih, garam, dan air. Diamkan 15 menit. Cuci bersih.
- Tiriskan singkong. Goreng dalam
minyak panas sedang sampai matang dan kering.
- Tumis bawang merah, cabai merah
besar, cabai merah keriting, dan daun salam sampai harum.
- Masukkan garam, gula pasir, dan
air asam jawa. Aduk sampai kental.
- Tambahkan singkong goreng. Aduk sampai terbalut rata.
- Colenak
Jajanan
khas Bandung. Berbahan dasar tape atau di Bandung lebih dikenal dengan peuyeum.
Musim hujan begini, dingin-dingin ditemani colenak yang hangat, hmm... Dengan
saus kelapa parut yang manis, menjadikan colenak ini sebagai makanan favorit.
Bahan-bahan
- 1/2 kg tape/peuyeum Bandung
- 1/2 butir kelapa, diparut halus
- 2 biji gula merah
- air secukupnya
- mentega secukupnya, untuk
olesan saat pemanggangan
Pengolahan
- Pertama kita cairkan dulu gula
merah dengan cara direbus dengan air. Lalu saring.
- Rebus kembali gula merah yang
sudah dicairkan tadi dengan kelapa parut. Tambahkan air jika terlalu
kental.
- Masak hingga matang. Biarkan
dingin.
- Sekarang masing-masing tape/peuyeum
dipotong-potong menjadi 3 bagian.
- Siapkan alat pemanggangan,
sebaiknya gunakan wajan yang berbentuk datar.
- Panggang tape/peuyeum di atas
api kecil dengan cara ditekan hingga menjadi rata (bahasa Medannya--sampai
penyet :D). Olesi dengan mentega di kedua permukaannya dan panggang hingga
agak kecokelatan.
- Sajikan hangat bersama saus
kelapa tadi.
Tips :
- Pilihlah peuyeum yang sudah benar-benar matang dan manis rasanya.
- Pilihlah peuyeum yang sudah benar-benar matang dan manis rasanya.
- Peuyeum
1.
Kupas
singkong dari kulitnya kemudian cuci bersih dan tiriskan.
2.
Siapkan
dandang kukus dalam keadaan panas,lalu kukus singkong sampai matang dan
empuk.Kemudian keluarkan singkong kukus dari dandang dan biarkan hingga dingin.
3.
Setelah
dingin lumuri seluruh permukaan singkong kukus dengan ragi,lalu simpan dalam
wadah kedap udara selama 1 malam.
4.
Setelah
disimpan 1 malam, kemudian ikat singkong beragi satu per satu dengan
menggunakan tali,lalu simpan kembali dengan posisi tergantung pada
suhu ruang selama 2 malam.
peuyeum siap dinikmati.
o
Gethuk
Bahan:
§ 500 gr singkong, kupas
§ 125 gram gula pasir
§ 1/4 sdm garam
Pelengkap:
§ 1/2 kepala muda, parut panjang
§ 1/4 sdt garam
§ 1 lbr daun pandan
§ 50 gr gula pasir
Cara
membuat:
1.
Kukus
singkong dalam dandang yang telah dipanaskan hingga matang, angkat.
2.
Keluarkan
dari dandang, haluskan, campurkan gula pasir dan garam, aduk rata.
3.
Taruh
di loyang yang dialas daun pisang, tipiskan hingga 1 1/2 cm, dinginkan, potong
(2 x 2) cm.
4.
Campur
kelapa muda dengan garam hingga rata, tambahkan daum pandan, kukus hingga
matang.
5.
Sajikan
gethuk singkong dengan kelapa muda dan gula pasir.
o
Tape
Cara membuat:
1. Pilihlah singkong yang bagus dan
rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut
direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai
dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli
di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau
saringan.
5. Taburkan ragi halus ke
singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang
sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising
atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut
kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan
singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar